Pendidikan karakter adalah sebuah harapan buat meminimalisir dampak buruk bagi kemajuan bangsa. Dimana pendidikan adalah usaha sadar dan terencana buat mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, rakyat, bangsa dan negara.Peran Keluarga Dalam Pendidikan
masalah terbesar yang dihadapi oleh suatu bangsa, termasuk bangsa Indonesia artinya keluarnya aneka macam macam krisis, diantaranya krisis ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan moral. namun diantara banyaknya krisis tadi, yang sebagai problem primer artinya krisis moral. menggunakan adanya krisis moral akan memunculkan berbagai macam krisis lainnya.Peran Keluarga Dalam Pendidikan
poly bukti yg menyebutkan terjadinya kerusakan moral pada masyarakat. pada taraf elit, rusaknya moral bangsa ditandai dengan maraknya praktik Korupsi, kongkalikong dan Nepotisme (KKN). sementara, di tingkat bawah (warga ), ditunjukkan menggunakan merajalelanya berbagai tindakan kejahatan ditengah-tengah warga , seperti penipuan, pencurian, penjambretan, permpokan, perkosaan maupun penghilangan nyawa. Peran Keluarga Dalam Pendidikan
Sedangkan pada kalangan pelajar ditandai dengan maraknya seks bebas, penyalahgunaan narkoba, penyebaran foto dan video porno, serta tawuran.
ketika zaman telah bertransformasi sebagai sebuah era komunikasi serta berita yang begitu bebas serta terbuka, maka diharapkan sebuah tatanan nilai yg baik. Peran Keluarga Dalam Pendidikan
galat satunya menggunakan menerapkan pendidikan pancasila dan pendidikan karakter yang diterapkan dalam lingkungan famili. Pancasila menjadi ideologi bangsa ini seharusnya akan menjiwai setiap tingkah laris warganya. tetapi hal sebaliknya cenderung terjadi, mirip waktu kita berselancar di media umum, seolah terjadi ambivalensi antara gambaran warga tentang orang indonesia dan kenyataan di dunia maya. Hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya ujaran kebencinya (hate speech) yang begitu mudah ditulis oleh pengguna media umum.
kenyataan tadi menyadarkan kita akan pentingnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter akan berjalan efektif dan utuh Jika melibatkan tiga institusi, yaitu keluarga, sekolah serta warga . Pendidikan karakter tidak akan berjalan menggunakan baik Jika mengabaikan keliru satu institusi, terutama famili. Pendidikan informal dalam famili memiliki peranan krusial dalam proses pembentukan karakter seseorang. Hal itu ditimbulkan, famili ialah lingkungan tumbuh serta berkembangnya anak sejak usia dini sampai menjadi dewasa. Melalui pendidikan pada keluargalah karakter seseorang anak terbentuk.
Karakter juga dimaknai menjadi cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu buat hidup dan bekerja sama, baik pada lingkup famili, masyarakat, bangsa dan Negara. Karakter dapat disebut menjadi nilai-nilai sikap manusia yang bekerjasama dengan dewa yg Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, serta kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, perilaku, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan adat-tata cara agama, hukum, tata krama, budaya adat norma, serta keindahan. Karakter adalah sikap yang tampak pada kehidupan sehari-hari baik pada bersikap juga bertindak.
Karakter yg baik berdasarkan Lickona (2013 : 82), terdiri berasal mengetahui yg baik (moral knowing), menginginkan yang baik (moral feeling), serta melakukan hal yg baik (moral action), yang pada penjelasannya disebutkan sebagai pembiasaan pada cara berfikir, kebiasaan dalam hati, serta kebiasaan dalam tindakan.
Orang tua masa sekarang memberikan perhatian yg sangat besar pada sekolah yag rupawan serta bergengsi buat membentuk anak-anaknya menjadi anak yang pintar, cerdas dan berkarakter. tapi dalam kenyataannya, harapan orang tua masih jauh asal realisasinya.
Related Article :