Peran Strategis Generasi Digital

Komposisi penduduk Indonesia saat ini didominasi sang generasi digital yang jumlahnya lebih dari separuh populasi. yang akan terjadi Sensus Penduduk Badan pusat Statistik (BPS) pada September 2020 mengungkapkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270,dua juta jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,25 % per tahun.Peran Strategis Generasi Digital
Populasi didominasi sang Generasi Z dan Generasi Milenial, menggunakan proporsi masing-masing 27,94 persen dan 25,87 %. Generasi Z artinya mereka yg lahir tahun 1997-2012, yang waktu ini diperkiraan berusia 8-23 tahun, sementara Generasi Milenial lahir di tahun 1981-1996 dan ketika ini diperkiraan berusia 24-39 tahun. Peran Strategis Generasi Digital
Generasi Milenial dan Generasi Z disebut menjadi Generasi Digital karena keduanya mempunyai dominasi tinggi terhadap isu dan teknologi sekaligus mengakibatkan digitalisasi menjadi bagian hayati dan budaya sehari-hari.Peran Strategis Generasi Digital

Generasi Digital mempunyai keunikan karena mempunyai beberapa karakter serta sifat yg berbeda dengan generasi sebelumnya. Beberapa hal yg melekat pada generasi ini antara lain menyukai aktivitas sosial, kepedulian tinggi terhadap lingkungan, menyukai pekerjaan di perusahaan start up, mampu mengerjakan beberapa pekerjaan pada satu kesempatan (multi tasking), sangat menyukai dan ahli pada mengoperasikan teknologi, mudah terpengaruh terhadap produk atau merek eksklusif, cerdas dan cepat dalam menerima berita.Peran Strategis Generasi Digital

Generasi Digital yg tumbuh serta akbar di era disrupsi sekarang membutuhkan kemampuan adaptif yg tinggi buat menyesuaikan diri menggunakan konteks perubahan politik, ekonomi, sosial, budaya yang intensitas dan percepatan perubahannya belum pernah terjadi dalam sejarah peradaban insan. di sisi lain, Pandemi Covid-19 yang sudah kita jalani satu setengah tahun dan masih menjadi tantangan besar kedepan menuntut adaptasi pada new normal atau normalitas baru.

Sejumlah tantangan pada era normalitas baru yang ditandai dengan aneka macam disrupsi baik pada dimensi politik, ekonomi, sosial dan budaya dihadapi sang Generasi Digital. 1, bagaimana menciptakan ketahanan diri menggunakan menyebarkan kemampuan inovatif, adaptif terhadap teknologi informasi dan ekosistem digital (artificial intelligence).

ke 2, membangun pencerahan mental yang siap berubah setiap ketika, rasa percaya diri terutama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan yg bergerak maju, penuh tantangan dan semakin kompetitif.

Ke 3, mampu memakai teknologi digital menjadi budaya positif mirip mengelola teknologi buat mengurangi kejahatan serta aktivitas ilegal, mengurangi peranti lunak bajakan (warez), mencegah cyberbullying, serta menghindari penghinaan dan pelecehan suku agama ras serta antar golongan (SARA).

Sejumlah harapan juga dilekatkan terhadap Generasi Digital yg sehari-hari terbiasa menggunakan teknologi komunikasi, asal mulai SMS, email, aplikasi instant messaging, whatsapp, line, instagram, facebook, youtube serta aneka macam bentuk komunikasi digital lainnya.

1. menjadi generasi andal yg memiliki kemampuan mengidentifikasi problem dan mengambil keputusan (duduk perkara solving).
2. sebagai early adopters atau kelompok pemula adaptif sehingga mampu mengurangi berbagai permasalahan dan ketegangan sosial/social tension, konflik, deviasi, penyimpangan, serta kegamangan karena perubahan yang terjadi.
3. mampu membuatkan rasa ingin memahami (curiosity) sesuai kondisi empirik menjadi sebuah keahlian serta keterampilan
4. berupaya selalu sebagai lebih baik dan tidak mudah puas menggunakan capaian yg ada (growing mindset).
5.merawat serta membuatkan karakter kebangsaan, kemandirian, semangat gotong royong dan kebudayaan.

Tingkatkan Kualitas Bangsa
Era disrupsi dan pandemi mendorong lahirnya normalitas baru yang diikuti oleh perubahan sosial, politik, ekonomi serta budaya. Perubahan yang terjadi di era revolusi gosip, tidak hanya menyentuh penampilan para penyelenggara pemerintahan, elit politik dan elit ekonomi, melainkan telah merambah di gaya hidup dan sikap sosial pada rakyat luas, termasuk Generasi Digital.

keberadaan Generasi Digital pada proses perubahan sebagai satu bagian kekuatan civil society karena lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi gosip serta komunikasi berbasis digital. Perubahan pada satu sisi kerap menimbulkan ketegangan sosial (social tension), kegamangan, bahkan bisa mendorong lahirnya konflik.

Hal ini dikarenakan adanya kelompok yang tidak mudah mendapatkan perubahan bahkan anti-perubahan seperti grup ortodok, kaum tua, juga grup sektarian. dalam syarat seperti ini justeru kita patut bersyukur karena Generasi Digital yang menjadi grup terbesar di rakyat bisa menjadi perekat sekaligus peneduh ketegangan serta potensi permasalahan yang terdapat.

Generasi digital menggunakan kepedulian sosial-lingkungan yang tinggi, semangat persatuan serta budaya gotong royong menjadi bagian solusi asal permasalahan yg terdapat.

Generasi Digital jua bisa sebagai kapital sosial serta kekuatan pokok mendorong lahirnya partisipasi publik serta demokrasi partisipatif dalam proses pengambil keputusan negara/public policy. banyak sekali perangkat lunak digital dan media umum mampu dimanfaatkan menjadi saluran aspirasi masyarakat dan media dialog antara rakyat (publik) dengan negara (republik) yg di akhirnya melahirkan public policy yg mengakomodasi aspirasi warga .

pada sektor pendidikan serta asal daya insan, Generasi Digital juga tumbuh serta berkembang menjadi generasi andal, profesional, kompetitif, mempunyai keunggulan komparatif, serta mampu melakukan kolaborasi atau berkolaborasi. Sejumlah masalah yg seringkali kita temui pada media sosial serta software digital seperti hoax, ujaran kebencian, kejahatan lewat global maya, cyber security serta sejenisnya bisa dicegah melalui kompetensi yang dimiliki Generasi Digital.

Kompetensi Generasi Digital juga mampu dimanfaatkan buat melakukan pendidikan literasi serta budaya digital ke warga luas serta dipergunakan buat menaikkan potensi ekonomi rakyat, meningkatkan kecepatan UMKM masuk ekosistem digital serta meningkatkan potensi UMK Agro dan perjuangan tani pada perdesaan. Kita ketahui waktu ini banyak aplikasi digital ekonomi, start-up, serta market place yang diinisiasi serta dijalankan Generasi Digital.

Related Article :

hidup di balik topeng kenali ciri-ciri eccedentesiast

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *